Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan pemberian program Beasiswa Pengembangan Wawasan Moderasi Beragama ke Jerman yang diikuti oleh para Gus dan Ning merupakan investasi strategis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI dan LPDP. Hal itu disampaikannya saat melepas para peserta program beasiswa tersebut, di Jakarta, pada Jum’at (19/1/24).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menilai bahwa para Gus dan Ning yang diberangkatkan telah memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mengembangkan wawasan moderasi beragama di Negara Pemikir tersebut. Kendatipun dikenal sebagai negara yang banyak melahirkan beragam gagasan dan pemikiran dalam khazanah intelekutual, namun menurut Gus Yahya orang-orang Jerman tidak memiliki kapasitas dan wawasan yang cukup untuk bicara moderasi beragama.
Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur itu juga menyebutkan, bahwa Jerman pada dasarnya merupakan negara agama (kristen) walaupun tidak diakui oleh masyarakat di sana. Menurutnya hal itu dibuktikan dengan adanya pungutan pajak agama bagi yang bersedia dimintai pajak oleh orang-orang kristen. Kemudian pajak tersebut oleh pemerintah Jerman disalurkan ke Greja-greja.