Kesamaan visi dalam menangkap setiap gagasan dan merumuskan setiap kebijakan merupakan standar dasar yang harus dimiliki sebuah organisasai. Begitupun dengan NU yang menjadi organisasi dengan basis gerakan keagamaan dan kemasayarakatan. Maka gagasan yang diturunkan menjadi sebuah kebijakan harus difahami betul oleh setiap personalianya. Sehingga dalam kerja-kerja organisasi tidak ada lagi orang atau kelompok kecil yang menafsirkan visi besar dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan di luar kesamaan visi tersebut.
Sebagai organisasi yang berakar kepada nilai keagamaan dan kekuatan masyarakat, maka konsen utama NU ialah membangun, merawat dan membersamai agar masyarakat senantiasa mendapatkan pedoman dan tuntunan hidup, merasakan bahwa mereka ada yang mengayomi, mereka merasa ada tempat berkeluh kesah, mereka merasa memiliki tempat sebagai solusi dari setiap permasalahan yang di hadapi.
Maka keberadaan fasilitas dan kebijakan seperti struktur organisasi, lembaga pendidikan, kesehatan, lembaga pengembangan ekonomi, lembaga pertanian, dan se bagainya bukanlah tujuan dan hal utama, melainkan hal-hal itu adalah bagian dari infrastruktur untuk memastikan visi dan agenda utama NU dalam merawat dan memelihara masayarakat berjalan sebagaimana mestinya.
Sehingga atas dasar itulah pengurus NU diharuskan mereka yang bisa menyatu padu dengan keseharian masayarakat sebagaimana teladan yang telah diberikan oleh para pendiri. Tidak ada waktu sedikitpun yang terbuang selain mewakafkan diri membina dan merawat umat.