KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa Nahdatul Ulama didirikan sebagai rintisan untuk membangun peradaban baru. Ia dengan lantang menolak tesis tunggal yang mengatakan bahwa NU didirikan sebagai tanggapan atas menangnya kelompok Wahabi di Hijaz. Namun demikian, Gus Yahya tidak mengingkari bahwa salah satu sebab lahirnya NU memiliki kaitan dengan dominasi Wahabi di tanah Hijaz.
Dirinya menegaskan NU didirikan dengan visi yang jauh lebih besar yaitu visi untuk membangun peradaban dengan kepemimpinan dari para ulama Ahlussunah wal Jama’ah. Visi inilah yang selama ratusan tahun hilang dan tidak muncul lagi dalam sejarah dunia Islam. Visi tersebut baru kemudian muncul dan dimulai di Indonesia dengan lahirnya NU, karena NU ini lahir setelah runtuhnya konstruksi peradaban Islam yang lama, yaitu Turki Utsmani dengan yang runtuh pada saat perang dunia pertama.