“Yang paling penting di dalam masyarakat adalah kebersatuan di dalam persaudaraan. Masyarakat yang bersatu dalam persaudaraan akan tumbuh menjadi masyarakat yang kuat”.
Kutipan pidato Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari saat meresmikan pendirian Nahdlatul Ulama inilah yang menjadi awal Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggambarkan tekad kuat Nahdlatul Ulama saat memberikan sambutan dala Resepsi Harlah 101 Tahun NU, di UNU Yogyakarta, pada Rabu (31/1/24).
Dalam kesempatan itu juga, dirinya mengutip Trilogi Persaudaraan yang dicetuskan oleh KH Achmad Siddiq yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah. Selama 101 tahun berlangsung, persaudaraan, kebersamaan, perdamaian, toleransi, dan kehidupan harmoni menjadi penanda yang paling kuat dari hadirnya Nahdlatul Ulama. Ia menegaskan tekad NU tidak akan pernah luntur untuk mengabdi kepada kemanusiaan dan perdamaian seutuhnya.
Lebih lanjut, Gus Yahya mengungkapkan NU akan memanfaatkan momentum untuk turut serta membangun bangsa Indonesia. Salah satunya ialah dengan melakukan lompatan pada sistem pendidikan yang mulai diterapkan di UNU Yogyakarta sebagai salah satu perwujudan masa depan Nahdlatul Ulama.