Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan keragaman dimensi Humanitarian Islam (al-Islam lil Insaniyyah) yang salah satunya adalah untuk bersikap lebih jujur tentang dinamika sejarah keagamaan sekaligus wawasan keagamaan.
Gus Yahya mengungkapkan bahwa umat Islam harus jujur mengakui bahwa dalam ajaran Al-Qur’an ada norma-norma yang memperbolehkan kita untuk berperang dalam konteks tertentu. Tapi sayangnya hal ini kerasp disalah tafsirkan oleh sekelompok golongan dalam praktiknya tanpa memperhatikan konteks dan kondisi saat ini.
Hal itu menjadi satu catatan bahwa dalam dinamika sejarah dan wawasan keagamaan, kita perlu melakukan rekontektualisasi terhadap norma-norma agama yang acapkali disalah gunakan oleh sebagian kelompok itu dengan cara membangun dialog berkelanjutan dalam rangka mencapai perdamaian umat manusia.