Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan materi pada Orientasi Pengurus Pusat Muslimat NU Masa Khidmat 2025-2030. yang berlangsung di Swiss-Belresidence Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (4/5/25).
Dalam kesempatan tersebut Gus Yahya menyampaikan sejumlah wawasan dan pandangannya terkait gerakan perempuan dalam tubuh NU. Salah satu yang disampaikannya bahwa dirinya tegas menolak ideologi feminisme sebagai rujukan dalam gerakan perempuan NU, mengingat gerakan tersebut lahir dari rahim pemahaman yang sekuler. Sehingga menurutnya seluruh gerakan perempuan yang ada di NU wajib berakar dan merujuk kepada mazhab yang sudah ditetapkan oleh para Muassis NU.
Selain itu Gus Yahya juga menjelaskan pandangannya terkait sejarah NU dari perspektif yang lebih luas. Ia juga meminta kepada seluruh kader NU agar menggali sejarah perjuangan NU secara komprehensif berdasarkan sumber-sumber otoritatif yang sebagaian besar tidak tercatat dalam dokumen resmi sejarah Indonesia.