Home Blog Page 24

Gus Yahya: NU Mempunyai Visi Peradaban

Katib A’am PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan bahwa dunia saat ini mengalami kegamangan untuk mencari solusi baru atau alternatif terhadap konstruksi peradaban baru sebagai jalan keluar mengatasi beragam persoalan. Menurutnya, NU mempunyai peluang dan peran besar dalam menawarkan bagaimana membangun masa depan dunia yang lebih baik. Gus Yahya meyakini bahwa sejak dibentuk, NU mempunyai visi peradaban yang tidak hanya berperan pada skup domestik tetapi juga internasional. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Webinar Pra Muktamar ke-34 NU SESI 1 yang mengusung tema: “Menyambut Seratus Tahun NU: Meningkatkan Peran NU dalam Pemberdayaan Lokal pada Minggu, 19 Desember 2021.

Celetukan Gus Yahya kepada Gus Dur: Habis Ini Jenengan Jadi Wali ke-10

Usai Gus Dur kembali ke Ciganjur dari Amerika Serikat, Gus Yahya sempat menemani Presiden RI ke-4 di kediamannya. Setelah berduanya berbincang ‘ngalor ngidul’, Gus Dur meminta Gus Yahya menemaninya ke kamar dan membantu menggantikan pakaiannya. Di sela-sela itu, tiba-tiba Gus Yahya, spontan nyeletuk; “mungkin habis ini jenengan jadi wali ke-10 pak dur.” Kisah itu diceritakan oleh Gus Yahya saat hadir menjadi narasumber utama peluncuran buku, “Menghidupkan Gus Dur. Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf” yang ditulis oleh AS. Laksana (Sulak). Kegiatan peluncuran buku itu dilangsungkan di Empu Sendok Arts Station, Jakarta Selatan, pada Minggu, 19 Desember 2021. Kala itu, Gus Yahya masih menjadi Katib Aam PBNU. Kegiatan itu sendiri dilangsungkan secara hybrid.

Gagasan Gus Yahya Menuju Muktamar NU | Peci dan Kopi

Muktamar Nahdlatul Ulama merupakan forum tertinggi NU. Selain merupakan ajang silaturrahmi warga NU, forum ini juga merupakan momentum untuk kembali menentukan pemimpin organisai baik Tanfidiyah dan Syuriah selama 5 tahun ke depan. Dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, salah satu kandidat Ketua Umum Tanfidiyah NU adalah KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Ia memiliki visi misi yang luas dan dalam, yang pada prinsipnya menawarkan perubahan paradigma dan gerakan dalam tubuh NU. Dalam Talk Show Peci dan Kopi, Gus Yahya bercerita panjang lebar mengenai gagasan perubahan NU yang akan dicapainya kelak. Bersama Ahmad Rozali, host TVNU, Gus Yahya juga menceritakan gagasannya tentang peran NU dalam membangun perdamaian dunia.

Bagaimana selengkapnya? Simak dalam Talk Show Peci dan Kopi, pukul 16.30 WIB, Ahad 12 Desember 2021.

Gagasan Gus Yahya Menuju Muktamar NU

Muktamar Nahdlatul Ulama merupakan forum tertinggi NU. Selain merupakan ajang silaturrahmi warga NU, forum ini juga merupakan momentum untuk kembali menentukan pemimpin organisai baik Tanfidiyah dan Syuriah selama 5 tahun ke depan.

Dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, salah satu kandidat Ketua Umum Tanfidiyah NU adalah KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Ia memiliki visi misi yang luas dan dalam, yang pada prinsipnya menawarkan perubahan paradigma dan gerakan dalam tubuh NU.

Dalam Talk Show Peci dan Kopi, Gus Yahya bercerita panjang lebar mengenai gagasan perubahan NU yang akan dicapainya kelak. Bersama Ahmad Rozali, host TVNU, Gus Yahya juga menceritakan gagasannya tentang peran NU dalam membangun perdamaian dunia.

Bagaimana selengkapnya? Simak dalam Talk Show Peci dan Kopi, pukul 16.30 WIB, Ahad 12 Desember 2021.

Temui Presiden Jokowi, Gus Yahya Sampaikan Hasil Muktamar NU di Lampung

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 Terpilih KH Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (29/12/2021). Dalam kesempatan tersebut, kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu melaporkan hasil Muktamar Ke-34 NU kepada Presiden Jokowi.
“Saya melaporkan hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama kemarin, bahwa saya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, sedangkan Kiai Miftachul Achyar ditetapkan sebagai Rais Aam,” katanya dalam keterangan setelah pertemuan sebagaimana yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden.
“Kemudian saya melaporkan juga hasil-hasil yang disepakati di dalam muktamar mengenai program-program, agenda-agenda yang tentunya nanti akan sangat terkait dengan prospek kerja sama-kerja sama, termasuk dengan pemerintah,” imbuh Gus Yahya.
(Sumber : Channel Seketariat Presiden)

Gus Yahya Pernah Duduk di Kursi Presiden

Tausiyah Kiai Yahya Cholil Staquf pada peringatan Hari Santri 2021 dan Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema, “Peran Santri di Era Global: Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama” yang diadakan oleh PC NU Kota Batu pada 30 Oktober 2021.

Mengapa Peran Santri NU Belum Signifikan? Ini Penjelasan Gus Yahya

Katib A’am PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan Tausyiah pada peringatan Hari Santri 2021 yang mengusung tema, “Peran Santri di Era Global: Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama”. Kegiatan ini digelar oleh PC NU Kota Batu pada 30 Oktober 2021. Di kesempatan itu, Gus Yahya memberikan penjelasan mengapa peran santri NU belum signifikan? Sebab, organisasi (jamiyah) NU belum dapat mengkonsolidasikan kapasitas maksimalnya dalam memfasilitasi peran santri di berbagai ruang untuk bertumbuh, berdaya dan berkembang.

96,410FansLike
89,784FollowersFollow
41,600FollowersFollow
601,000SubscribersSubscribe