Home Blog

Temui Gus Yahya, Dubes Palestina Ucapkan Terima Kasih atas Dukungannya

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyambangi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di kantor PBNU di Jl. Kramat No.164 Jakarta Pusat pada Jumat, 6 Desember 2024. Dalam kunjungannya, Zuhair mengucapkan terima kasih atas peran maupun dukungan PBNU dan pemerintah Indonesia terhadap kedaulatan dan kemerdekaan rakyat Palestina. Tampak hadir membersamai Gus Yahya, jajaran ketua PBNU antara lain, KH. Ulil Abshar Abdalla dan Choirul Saleh Saleh Rasyid. Turut hadir pula jajaran wasekjen PBNU antara lain, Prof. Sidratun Naim, dan Ahmad Ginanjar Sya’ban.

Sowani Gus Yahya, Dubes Tiongkok Ingin Perkuat Kerja Sama dengan PBNU

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menerima kunjungan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, di Gd. PBNU, Jl. Kramat Raya, No.164, Jakarta Pusat pada Selasa, 10 Desember 2024. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas beragam isu strategis dalam rangka memperkuat hubungan Tiongkok dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia, termasuk dengan PBNU. Sejumlah isu yang dibahas antara lain, pendidikan, kebudayaan, teknologi, hingga isu minoritas Muslim di Xinjiang. Di kesempatan itu, Gus Yahya juga menekankan pentingnya membangun gerakan kemanusiaan dalam skup global yang selaras dengan konsepsi Humanitarian Islam yang tengah dikampanyekan oleh PBNU.

Temui Gus Yahya, Dubes India Tertarik dengan Konsep Harmoni Global

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan kehormatan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, pada Selasa, 10 Desember 2024. Keduanya tampak berbincang hangat dalam rangka memperkuat kerja sama antara India dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia, terkhusus PBNU. Di sela perbincangan, Sandeep Chakravorty tertarik dengan konsep gerakan membangun kerukunan global yang disampaikan oleh Gus Yahya. Dalam pandangan Sandeep Chakravorty, Indonesia dan India memiliki kedekatan kultural dan keduanya berstatus sebagai negara demokrasi.

Buka Sosialisasi GKMNU di Makassar,Gus Yahya: Keluarga Adalah Pondasi Utama Peradaban

PBNU menggelar kegiatan Sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU), di Hotel Karebosi Premier, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis, (5/12/2024). Acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Turut hadir Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama Prof. Kamaruddin Amin, Wakil Ketua Satgas GKMNU Ning Alissa Wahid dan Ketua PBNU KH. Fahmy Akbar Idries serta PWNU Sulsel, PCNU Makassar dan anggota Badan Otonom PWNU Sulsel.

Gus Yahya Singgung Visi Presiden Prabowo di Pelantikan PWNU Jatim

Pilpres dan Pilkada Telah Usai, Saatnya Kita Kembali Bekerja Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa baiat merupakan bentuk validasi dari sebuah organisasi. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Pelantikan PWNU Jawa Timur, yang dilangsungkan di Pesantren Tebuireng Jombang, pada Sabtu, (30/11/24). Gus Yahya menegaskan bahwa pengurus NU adalah orang-orang yang dibaiat dan jika ada orang yang mengaku NU tapi tidak hadir dalam baiat, maka dipastikan pengakuannya palsu. Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyinggung tentang visi konsolidasi nasional yang tengah diupayakan oleh Presiden Prabowo. Yang mana hal tersebut juga tengah dilakukan oleh PBNU dalam menghadapi tantangan masa depan.

Gus Yahya Sebut Banyak Negara Besar yang tidak Jalankan Piagam PBB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan agama menjadi salah satu sebab terjadinya konflik. Hal itu disampaikan oleh Gus Yahya dalam Diskusi Panel bertajuk “Humanitarian Islam dan Pendekatan Agama Terhadap Perdamaian di Timur Tengah” yang digelar di Lt. 8 Gedung PBNU, Jl. Kramat Raya No. 164, Jakarta, pada Jum’at, (22/11/24). Menurutnya bahwa berbagai konflik yang terjadi dalam rentang sejarah peradaban manusia dilandasi salah satunya oleh agama. Mengingat dalam semua agama terdapat ajaran yang membolehkan untuk berkonflik dalam situasi dan kondisi tertentu yang disalah fahami oleh sebagian kelompok umat beragama. Gus Yahya melanjutkan bahwa salah satu upaya untuk menghentikan atau setidaknya meminimalisir konflik adalah dengan adanya sebuah kesepakatan yang dilakukan oleh semua kelompok di berbagai belahan dunia sebagaimana piagam PBB dalam kancah internasional. Pancasila yang telah berlaku sekian lama di Indonesia, maka berlandaskan hal itu, PBNU terus berupaya mencarikan solusi dalam menghadirkan kehidupan yang harmonis yang mengedepankan penghormatan terhadap persamaan hak setiap manusia dengan menawarkan berbagai ide yang dapat didialogkan oleh seluruh pemangku kebijakan di dunia dari berbagai sektor. Gus Yahya Sebut Banyak Negara Besar yang tidak Jalankan Piagam PBB.

Konflik di Timur Tengah, NU Harus Pimpin Upaya Perdamaian

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi besar dalam ikhtiar mengatasi konflik di Timur Tengah. Dia mengetahui bahwa NU telah berperan aktif di berbagai forum global guna menyuarakan perdamaian dunia, mulai dari Konferensi Islam Asia Afrika tahun 1965 hingga kerja sama pada G20 atau Religion Of Twenty (R20). Luhut menyampaikan hal itu saat menjadi keynote speaker pada diskusi Panel bertajuk “Humanitarian Islam dan Pendekatan Agama Terhadap Perdamaian di Timur Tengah” yang digelar di aula gedung PBNU, Kramat, Jakarta, Jumat 22 November 2024. Konflik di Timur Tengah, NU Harus Pimpin Upaya Perdamaian.

Optimisme Gus Yahya Terhadap Mendikdasmen RI

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan optimismenya tentang kerja sama yang telah terjalin antara PBNU dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen RI) di bawah kepemimpinnan Prof. Abdul Mu’ti (Prof. Abe).

Hal itu disampaikannya saat Abdul Mu’ti mengunjungi gedung PBNU, di Jl. Kramat Raya No. 164, Jakarta Pusat, pada Rabu, (30/10/24). Menurut Gus Yahya kerja sama yang sudah terjalin selama ini akan lebih meningkat dan lebih baik lagi dengan kepemimpinan Prof. Abe.

Prof Abe datang ke PBNU didampingi dua Wakil Menterinya yaitu Fajar Riza Haq dan Atip Latipulhayat yang diterima secara langsung oleh Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla serta dan Ketua Umum PP GP Ansor 2015–2020 H. Yaqut Cholil Qoumas.

Banyak Orang Tertarik Dengan Cara Pak Prabowo Ajak Menterinya Retreat ke Akmil Magelang

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta kepada segenap jajaran PWNU Sulawesi Selatan yang baru saja dilantik langsung tancap gas seperti Pak Prabowo dalam menjalankan program layanan kepada umat.

Gus Yahya mencontohkan gebrakan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan para menterinya langsung melakukan kerja-kerja pelayanan kepada masyarakat usai Pak Prabowo membawa retreat para Menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Menurutnya, banyak kalangan yang tertarik dengan cara Presiden Prabowo yang membawa retreat menteri-menterinya tersebut.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan dalam kegiatan Pelantikan PWNU Sulawesi Selatan Masa Khidmat 2024-2029 yang digelar di Sandeq Ballroom, Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, pada Senin, pada (28/10/24).

Niat NU Ikut Ngurusi Sawit itu ya Bantu Pemerintah

Ketua Umum PBNU KH.Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa niat NU ikut membersamai menjalankan program sawit semata-mata hanya ingin membantu pemerintah untuk memastikan sekaligus mempercepat kebijakan pemerintah tepat sasaran dan membawa kemaslahatan bagi rakyat.

Hal itu ditegaskannya saat memberikan amanatnya dalam Kegiatan Rakornas Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP NU) sekaligus Launching Program Sawit Goes To Pesantren yang dilangsungkan di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, pada Jum’at siang, (25/10/24).

96,411FansLike
89,752FollowersFollow
41,600FollowersFollow
601,000SubscribersSubscribe