Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Gedung PBNU Lantai 8, Jl Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat, pada Selasa, (14/5/25).
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pendampingan dan pemberdayaan pelaku UMKM, khususnya yang berada di lingkungan pesantren dan jaringan Nahdlatul Ulama agar dapat berkembang secara profesional dan memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan oleh BPOM.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini sebagai langkah konkret dalam menguatkan ekonomi kerakyatan.
Melalui pendampingan BPOM, diharapkan UMKM di lingkungan NU, termasuk pesantren, bisa tumbuh dan berkontribusi nyata terhadap pemberdayaan ekonomi nasional.
Sementara itu, Kepala BPOM, dr. Taruna Ikrar menyatakan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari komitmen BPOM untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan yang terstandarisasi secara nasional.
BPOM akan mengerahkan jajarannya di seluruh Indonesia untuk memberikan asistensi langsung kepada UMKM binaan NU, mulai dari pelatihan standar keamanan produk, pendampingan produksi, hingga proses sertifikasi dan izin edar produk.
Penandatangan nota kesepahaman ini menegaskan dukungan penuh PBNU terhadap pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi berbasis komunitas.