Home Blog Page 7

Ada Aktor-aktor yang Sengaja Menarget Islam dalam Konflik Global

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut ada aktor-aktor global yang tengah menargetkan Islam dalam carut marut konflik Global.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Pra Konferensi Humanitarian Islam yang digelar di Hotel Acacia, Jakarta, pada Minggu (22/9/24).

Gus Yahya melanjutkan, Humanitarian Islam merupakan ide yang digagas PBNU sejak tahun 2017 dalam rangka mempertegas peran Islam dalam kemanusiaan.

Ia juga mengatakan bahwa penyematan kata “Moderat” yang hanya ditunjukan kepada agama Islam sangatlah mengganggu dirinya. Karena hal itu terkesan bahwa Islam dianggap menjadi sumber konflik.

Gus Yahya Jelaskan Peran NU Dalam Humanitarian Islam

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan peran jam’iyah Nahdlatul Ulama dalam menstimulasi perkembangan pemikiran humanitarian Islam berikut strategi gerakannya dalam konteks global. Penjelasan itu disampaikannya, saat menjadi pemateri kunci (Keynote Speech) di Seminar Humanitarian Islam yang dilangsungkan di Aula UNS, Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 11 September 2024.

Presiden Jokowi Terima Ketua Umum PBNU, Istana Bogor, 29 Desember 2021

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 Terpilih KH Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (29/12/2021). Dalam kesempatan tersebut, kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu melaporkan hasil Muktamar Ke-34 NU kepada Presiden Jokowi.

“Saya melaporkan hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama kemarin, bahwa saya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, sedangkan Kiai Miftachul Achyar ditetapkan sebagai Rais Aam,” katanya dalam keterangan setelah pertemuan sebagaimana yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden.

“Kemudian saya melaporkan juga hasil-hasil yang disepakati di dalam muktamar mengenai program-program, agenda-agenda yang tentunya nanti akan sangat terkait dengan prospek kerja sama-kerja sama, termasuk dengan pemerintah,” imbuh Gus Yahya.

Gus Yahya Sampaikan Dua Pesan Mbah Ali Maksum

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan mauidzaoh Hassanah pada gelaran Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Masyayikh PP Raudlotut Thalibin Leteh Rembang pada Senin, 09 September 2024.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan dua pesan dari gurunya, KH Ali Maksum, Kraypak, Yogyakarta, yaitu jangan berani-berani menilisi’i As Sawadul A’dham minal ulama dan Jangan jauh-jauh dari NU. Jika tidak nurut, kata Gus Yahya, akan punya konsekwensi yaitu kehilangan qiyadah (bobot kepemimpinan)

Sambut Kedatangan Paus Fransiskus, Gus Yahya: Selamat Datang di Negeri Toleransi

Jelang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia yang rencananya akan tiba pada Selasa (3/9/24), Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan ucapan selamat datang di Indonesia kepada pemimpin tertinggi umat Katholik tersebut.

Dalam sambutannya, Gus Yahya menyampaikan Indonesia adalah negeri yang dikenal dengan toleransi yang tinggi, negeri yang mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Gus Yahya berharap perjalanan apostolik yang dilakukan Pimpinan Gereja Katolik Roma tersebut semakin memprkokoh semangat kebersamaan serta kerukunan antar kelompok agama dan antar pemuka agama, serta semangat persatuan bagi seluruh umat manusia di berbagai negara.

Sebelumnya sejumlah Paus telah melakukan lawatan ke Indonesia yaitu Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Rencanya kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia akan berlangsung dari 3-6 September 2024.

Kelakar Gus Yahya Jelaskan Karakter Kader Ansor Lewat Metafora Ikan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melemparkan guyonan tentang karakteristik kader Ansor melalui metafora jenis-jenis ikan. Gus Yahya mengatakan perumpamaan karakter kader Ansor tidak hanya sebatas pada ikan lele, koi, dan arwana sebagaimana disinggung oleh Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin. Namun menurutnya masih banyak karakter ikan lain yang menggambarkan kader Ansor seperti ikan paus yang menjadi pelindung dan tidak pernah memakan sesama ikan.

Hal itu disampaikan Gus Yahya saat memberikan arahan dalam agenda Pendidikan Kader Nasional (PKN)-IX dan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim)-VII GP Ansor yang berlangsung di Pondok Pesantren Darul Mughni Al-Maliki, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 27 Agustus 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis wali Amanh UI tersebut juga kembali menegaskan bahwa keterlibatan setiap individu di Nahdlatul Ulama harus berdasarkan pada niat menegakan dan menjaga agama dalam bingkai mencari ridho Allah SWT.

Dalam rangka menyegarkan memori para kader Ansor, Gus Yahya mengingatkan bahwa salah satu alasan Ansor didirikan pada tahun 1934 ialah sebagai khodim dan penjaga para ulama. Karena sejatinya Ansor merupakan ruang konsolidasi bagi para santri NU yang sampai kapanpun dan kemanapun Ansor bergerak, entitas santri tidak akan pernah luntur dalam jati diri semua kader Ansor.

Gus Yahya Pastikan NU Siap Lakukan Transformasi Organisasi

Menghadapi perubahan dan tantangan zaman yang mutakhir NU harus sudah siap bertranformasi dalam tata kelola dan manajemen organisasi dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Dan saat ini NU telah siap untuk menghadapi setiap inchi perubahan dengan melakukan rangkaian transformasi organisasi dengan melakukan terobosan-terobosan baru.

Hal itulah yang disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberikan arahan dalam Konferensi Cabang (Konfercab IV) PCNU Kota Serang, di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Banten, pada Sabtu (24/8/24).

Gus Yahya mengatakan, untuk mendukung layanan kepada umat NU sudah tidak bisa lagi menggunakan cara lama dalam menjalankan roda organisasinya. Sehingga saat ini PBNU telah melakukan tranformasi organisasi yang tertuang dalam 3 matra, yaitu tata kelola organisasi, sumber daya manusia, dan digitalisasi sebagai langkah untuk menjalankan roda organisasi dengan mekanisme yang baru.

Wirid Khusus dari Gus Yahya agar Istiqomah dan Diberikan Kekuatan

Di hadapan para calon instruktur, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengijazahkan sebuah wirid yang sudah diterimanya dari para Masyayikh Nahdlatul Ulama.

Wiridan tersebut Gus Yahya berikan sebagai bekal para instruktur agar istiqomah dan diberikan keteguhan hati untuk menjalankan kewajiban dan tugas sebagai instruktur.

Gus Yahya meminta kepada para instruktur untuk membaca dan mendawamkan wirid tersebut setiap hari sekurang-kurangnya satu kali yaitu mengririmkan Fatihah kepada para pendiri NU dan kepada para kader-kader yang berada dalam asuhannya.

Relasi Instruktur-Kader Laksana Kiai dan Santri

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menuturkan bahwa relasi antara instruktur dengan para peserta kaderisasi laksana hubungan kiai dan santrinya. Dimana para instruktur memiliki tanggung jawab sebagai kompas moral untuk menuntun para kader NU menuju arah perjuangan yang dicita-citakan oleh para Muassis NU.

Hal itu merupakan salah satu butir pesan yang disampaikan Gus Yahya saat memberikan arahan kepada para peserta Pelatihan Intruktur NAsional (PIN) angkatan kedua yang berlangsung di Hotel Swis Belliin, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/8/24).

Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pesantren Raudhlatut Thalibin tersebut menegaskan kepada para calon instruktur bahwa menjadi instruktur dan fasilitator kaderisasi memiliki beban dan tanggung jawab raksasa karena akan menjadi penuntun bagi para kader NU.

Sebelum menjadi intruktur, Gus Yahya berpesan agar kembali mempertegas niat yang kuat untuk mengabdi untuk jam’iyyah ini. Sehingga jika ada instruktur yang memiliki niat lain, maka mereka telah ingkar terhadap tanggung jawab dan kewajibannya.

Gus Yahya Berikan Bantuan Korban Kebakaran di Kampung Bali, Manggarai

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meninjau lokasi kebakaran di Kampung Bali, Manggarai, Jakarta Selatan pada Jum’at petang (16/8/24). Gus Yahya sempat berdialog dengan Camat Tebet yang turut hadir dan berbincang dengan warga terdampak kebakaran.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menyerahkan bantuan kepada warga dan berpesan agar pemerintah mempunyai skema pembangunan kota yang lebih baik lagi. Mengingat kasus kebakaran di lokasi padat penduduk tersebut bukan kali pertama terjadi. Dirinya juga berharap pemerintah mengupayakan bantuan terhadap warga yang rumahnya telah hangus terbakar dilahap api.

247,071FansLike
98,086FollowersFollow
44,600FollowersFollow
617,000SubscribersSubscribe