Home Blog Page 4

Wirid Khusus dari Gus Yahya agar Istiqomah dan Diberikan Kekuatan

Di hadapan para calon instruktur, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengijazahkan sebuah wirid yang sudah diterimanya dari para Masyayikh Nahdlatul Ulama.

Wiridan tersebut Gus Yahya berikan sebagai bekal para instruktur agar istiqomah dan diberikan keteguhan hati untuk menjalankan kewajiban dan tugas sebagai instruktur.

Gus Yahya meminta kepada para instruktur untuk membaca dan mendawamkan wirid tersebut setiap hari sekurang-kurangnya satu kali yaitu mengririmkan Fatihah kepada para pendiri NU dan kepada para kader-kader yang berada dalam asuhannya.

Relasi Instruktur-Kader Laksana Kiai dan Santri

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menuturkan bahwa relasi antara instruktur dengan para peserta kaderisasi laksana hubungan kiai dan santrinya. Dimana para instruktur memiliki tanggung jawab sebagai kompas moral untuk menuntun para kader NU menuju arah perjuangan yang dicita-citakan oleh para Muassis NU.

Hal itu merupakan salah satu butir pesan yang disampaikan Gus Yahya saat memberikan arahan kepada para peserta Pelatihan Intruktur NAsional (PIN) angkatan kedua yang berlangsung di Hotel Swis Belliin, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/8/24).

Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pesantren Raudhlatut Thalibin tersebut menegaskan kepada para calon instruktur bahwa menjadi instruktur dan fasilitator kaderisasi memiliki beban dan tanggung jawab raksasa karena akan menjadi penuntun bagi para kader NU.

Sebelum menjadi intruktur, Gus Yahya berpesan agar kembali mempertegas niat yang kuat untuk mengabdi untuk jam’iyyah ini. Sehingga jika ada instruktur yang memiliki niat lain, maka mereka telah ingkar terhadap tanggung jawab dan kewajibannya.

Gus Yahya Berikan Bantuan Korban Kebakaran di Kampung Bali, Manggarai

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meninjau lokasi kebakaran di Kampung Bali, Manggarai, Jakarta Selatan pada Jum’at petang (16/8/24). Gus Yahya sempat berdialog dengan Camat Tebet yang turut hadir dan berbincang dengan warga terdampak kebakaran.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menyerahkan bantuan kepada warga dan berpesan agar pemerintah mempunyai skema pembangunan kota yang lebih baik lagi. Mengingat kasus kebakaran di lokasi padat penduduk tersebut bukan kali pertama terjadi. Dirinya juga berharap pemerintah mengupayakan bantuan terhadap warga yang rumahnya telah hangus terbakar dilahap api.

HUT Kemerdekaan RI ke-79 menuju Nusantara Baru dan Indonesia Maju

Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan seluruh Nahdliyin, KH Yahya Cholil Staquf mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79.

Semoga HUT RI ke-79 ini menjadi penanda menuju Nusantara Baru dan Indonesia Maju dalam naungan berkat dan rahmat Allah SWT.

Dinamika PBNU-PKB, Tim Panel Mintai Keterangan dari Perwakilan Dewan Syuro PKB

Tim Panel PBNU yang dibentuk berdasarkan hasil Rapat Pleno PBNU 2024 terus bekerja mendalami informasi dan keterangan dari sejumlah pihak untuk melakukan pendalaman mengenai hubungan PBNU-PKB. Kali ini, Tim Panel menggali informasi dan keterangan dari perwakilan Dewan Syuro PKB Jabar dan Banten yang berlangsung di Hotel Yusro, Jombang pada Senin, 12 Agustus 2024.

Konferensi Pers Hubungan NU dengan PKB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan keterangannya terkait perkembangan terkini tentang hubungan PBNU-PKB. Berdasarkan informasi, keterangan yang dikumpulkan oleh Tim Panel—tim yang ditugaskan untuk mendalami hubungan PBNU-PKB, Gus Yahya menyimpulkan bahwa banyak desain PKB yang semakin jauh dari konsep awal yang dibangun oleh PBNU. Seperti halnya, kewenangan, fungsi dan status Dewan Syuro PKB yang perannya mengalami pemangkasan signifikan— tidak lagi seperti masa-masa awal PBNU merintis dan membangun PKB. Hal itu disampaikan Gus Yahya saat jumpa pers di kediaman Rais A’am PBNU KH Mifcathul Akhyar, di Jl. Kedung Tarukan, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur pada Selasa siang, 13 Agustus 2024. Di kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan, memang benar PBNU dan PKB merupakan dua entitas yang berbeda. Namun, secara historis, doktrin maupun orientasi politiknya tidak bisa dilepaskan dari PBNU.

Tegaskan Manfaat NU untuk Umat

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa koherensi organisasi adalah upaya untuk menegaskan manfaat NU untuk umat. Hal itu disampaikannya saat memberi arahan dalam Rapt Kerja dan Rapat Koordinasi Satgas Nasional GKMNU, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Jum’at (9/8/24).

Gus Yahya melanjutkan, dengan ekosistem organisasi yang koheren maka akan bisa terlihat mana manfaat yang benar-benar dihasilkan oleh NU atau bukan. Sehingga ke depan tidak ada lagi orang atau kelompok yang memanfaatkan atau mengatasnamakan NU untuk kepentingannya.

Upaya Merawat Koherensi Organisasi

Dalam rangka membangun ekosistem organisasi yang koheren, program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) menjadi salah satu instrumen untuk menumbuhkan dan merawat koherensi tersebut. Karena dengan GKMNU, NU bisa melibatkan seluruh elemen, baik internal maupun eksternal hingga di tingkat rumah tangga dengan berbagai urusan yang menyangkut hajat hidup manusia dalam pelaksanaannya.

Gus Yahya menegaskan, GKMNU merupakan program yang di dalamnya bisa mengcover seluruh agenda yang berkaitan dengan urusan dan kebutuhan manusia. Selain itu, GKMNU dimaksudkan sebagai agenda yang menjadi instrumen koherensi dan kekompakan setiap lini struktur kepengurusan NU di seluruh tingkatan. Lebih jauh GKMNU akan menjadi satu washilah untuk memnuhi seluruh kebutuhan umat sehingga keberadaan dan manfaat NU betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat.

Membangun Hubungan yang Kooperatif dengan Pemerintah

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan posisi Nahdlatul Ulama dalam landscape politik Indonesia di tengah masyarakat yang beragam. Bahwa NU memiliki kewajiban untuk memastikan setiap program dan agenda pemerintah sampai kepada masyarakat.

Sehingga dalam rangka mengawal agenda pemerintah PBNU mengambil sikap yaitu membangun hubungan yang kooperatif dengan pemerintah yang sah, siapapun pemerintahnya.

Pernyataan itu disampaikan Gus Yahya saat memberikan arahan dalam Rapt Kerja dan Rapat Koordinasi Satgas Nasional GKMNU, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Jum’at (9/8/24).

Namun Gus Yahya menegaskan, jika agenda dan kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat, maka NU akan menjadi garda terdepan untuk mengingatkan pemerintah.

Misi Membangun Governance Nahdlatul Ulama

Program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) merupakan agenda yang harus bersinergi dengan Rencana Strategis (Renstra) yang dirumuskan oleh NU di setiap tingkatan. Sehingga keselarasan tersebut akan menjadi field project dan model organisasi baru yaitu Governance NU yang akan berkesinambungan di masa yang akan datang.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberikan arahan dalam Rapt Kerja dan Rapat Koordinasi Satgas Nasional GKMNU, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Jum’at (9/8/24).

Dalam kesempatan tersebut Gus Yahya menjabarkan secara utuh tentang paradigma yang melatar belakangi lahirnya program GKMNU tersebut yang salah satunya ialah bagaimana NU mampu memberikan manfaat kepada umat hingga sampai di tingkat keluarga. Karena keluarga merupakan komunitas utama yang akan menentukan masa depan generasi bangsa.

96,410FansLike
89,784FollowersFollow
41,600FollowersFollow
601,000SubscribersSubscribe