Home Blog Page 14

Pesan Penting Gus Yahya di Rakernas ke IX LD PBNU

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Gus Yahya menyampaikan empat pesan penting untuk merevitalisasi strategi dakwah Lembaga Dakwah PBNU. Pesan itu disampaikan Gus Yahya, kepada awak media, sesaat setelah membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional ke IX (Rakernas IX) Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) yang dilangsungkan di UPT Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Pesan pertama, Gus Yahya mengingatkan bahwa LD PBNU merupakan lembaga pembuat kebijakan strategis yang akan menjadi pedoman oleh instrumen lembaga yang lain. Pesan kedua, para pengurus LD PBNU juga harus mencermati dan menyadari segmentasi masyarakat yang beragam yang berimplikasi pada keragaman metode dakwah. Dengan kata lain, para pengurus LD PBNU harus lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan metode dakwah. Gus Yahya juga berpesan, LD PBNU harus dapat mengintegrasikan dan mengoptimalkan platform digital sebagai sarana dakwah untuk bisa menjangkau masyarakat lebih luas. Terakhir, pengurus LD PBNU juga harus dapat merumuskan strategi dakwah dalam konteks globalisasi sebagai realitas kontemporer. Pesan Penting Gus Yahya

Gus Yahya Minta LDNU Pahami Segmen dalam Berdakwah

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya secara resmi membuka Rakernas IX LD PBNU yang dilangsungkan pada Selasa, 25 Oktober 2022 di UPT Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Rakernas ini akan berlangsung selama tiga hari, terhitung dari Selasa 25 Oktober 2022 sampai Kamis, 27 Oktober 2022. Berikut sambutan Gus Yahya.

Gus Yahya mendapat keterangan soal dakwah dari gurunya KH. M Cholil Bisri bahwa, dakwah yang baik adalah memberikan keuntungan pada orang yang didakwahi.

Gus Yahya: Santri Tidak Boleh Jadi Kelompok Eksklusif | Hari Santri 2022

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Sabtu 22 Oktober 2022. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan peringatan Hari Santri Nasional bertujuan untuk memperingati jasa dan keteladanan bagi para pahwalan kemerdekaan Indonesia.

“Hari Santri Nasional dirayakan sebagai momentum mengenang kepahlawanan segenap bangsa Indonesia, bukan hanya satu kelompok tertentu saja,” kata Gus Yahya saat peringatan Hari Santri di Jombang, Jawa Timur. Gus Yahya juga mengajak semua elemen masyarakat menghayati bahwa penetapan Hari Santri ini merupakan harinya seluruh bangsa Indonesia. “Hari Santri harus benar-benar dipahami, dihayati, dan ditegakkan sebagai harinya seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali,” ucap Gus Yahya. Gus Yahya mengatakan penetapan Hari Santri Nasional dilakukan berdasarkan peringatan 70 tahun Resolusi Jihad yang diabadikan sebagai penghormatan jasa para ulama.

Bina Apel Santri 2022, Gus Yahya Minta Santri Tidak Menjadi Kelompok Eksklusif

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 22 Oktober 2022. Apel nasional diikuti kurang lebih setengah juta santri di 528 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Apel ini juga tersambung secara hibyrid santri, pengurus wilayah, cabang, dan pengurus cabang internasional. Gus Yahya Minta Santri Tidak Menjadi Kelompok Eksklusif.

Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memimpin apel nasional, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf membacakan teks Pancasila dan KH Amin Said Husni membacakan teks Resulusi Jihad.

Arahan Ketum PBNU Jelang Apel Nasional Hari Santri 2022

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberikan arahan terkait pelaksanaan Apel Nasional Hari Santri 2022 di mana PBNU akan menggelar apel santri secara nasional yang akan melibatkan seluruh kepengurusan NU, baik di tingkat wilayah hingga cabang. Dalam arahannya, Gus Yahya berpesan agar peringatan Hari Santri kali ini seyogyanya menjadi momentum bagi seluruh pengurus NU untuk menguatkan tekad dan semangat menyambut kebangkitan 1 abad Nahdlatul Ulama. Itu sebabnya, Gus Yahya menegaskan bahwa kepengurusan NU kali ini sangat istimewa, mengingat pada 16 Rajab 1444 mendatang yang jatuh pada 7 Februari 2023, Nahdlatul Ulama genap berusia 1 abad. Arahan itu disampaikan Gus Yahya kepada seluruh pengurus PWNU dan PCNU melalui rapat zoom meeting pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Gus Yahya: Aswaja Mengakui Adat sebagai Sumber Norma dalam Masyarakat

KH. Yahya Cholil Staquf atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Yahya memberikan sambutan dalam acara NU Women Fest yang digelar di Grha Pertamina Jakarta pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Dalam sambutannya, Gus Yahya menyampaikan, “…NU adalah komunitas yang lapisan perempuannya paling giat dan aktif di Indonesia.

“Gus Yahya juga menyinggung bahwa kesempatan perempuan bicara di depan Publik baru ada saat Muktamar di Menes dan disaksikan oleh Rais Akbar NU, Syekh Hasyim Asy’ari.

Muktamar NU ke-13 di Menes Tampil Dua Perempuan di Hadapan Kiai

KH. Yahya Cholil Staquf memaparkan pandangannya soal Fiqih Peradaban dalam gelaran acara Halaqah Fiqih Peradaban di Ponpes Krapyak, Yogyakarta, Kamis (11/8/2022).

Ulama sejak saat adanya Muassis NU, berani dalam wacana fiqih. Seperti yang terjadi pada Muktamar NU ke-13 di Menes, diizinkan dua orang nyai berpidato di depan kiai-kiai, padahal dalam khazanah NU suara perempuan adalah aurat. Sampai saat ini tidak terbayangkan bahwa hal itu akan terjadi.

Gus Yahya Jelaskan Gagasan Dasar R20

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan gagasan dasar penyelenggaraan forum Religion of Twenty atau R20. Penjelasan itu disampaikan Gus Yahya kepada awak media, baik dari dalam dan luar negeri di acara Konferensi Pers yang dilangsungkan di The Ritz Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 7 September 2022.

Gus Yahya menyebutkan, berdasarkan pengalaman dirinya saat terlibat langsung dalam kegiatan interfaith dialogue atau dialog antar umat beragama di dunia yang kerap dilakukan, rupanya belum efektif menyelesaikan persoalan konflik antar umat beragama. Menurutnya, di forum tersebut para pemuka agama belum secara jujur mengungkapkan problematika keagamaan baik yang bersumber dari internal agamanya, maupun konflik antar umat beragama yang terjadi di sejumlah negara. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh Rembang, Jawa Tengah itu melanjutkan, atas dasar itulah, maka ada kebutuhan untuk membuat inisiatif baru dalam rangka memecah kebuntuan dialog antar umat beragama yang berangkat dari kejujuran dari para pemuka agamanya itu sendiri. Tonton video lengkapnya: Launching Press Conference    • 🔴 (LIVE) Launching Press Conference  

Arahan Ketum PBNU di Pembukaan Workshop NU Women

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan bahwa kegiatan Workshop NU Women ini menjadi salah satu cluster kegiatan menuju satu abad Nahdlatul Ulama. Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam sambutannya di kegiatan Pembukaan Workshop NU Women yang mengusung tema: Penyusunan Kerangka Blueprint dan Roadmap Abad ke 2 Gerakan Perempuan NU. Kegiatan itu sendiri dilangsungkan di Hotel Novotel Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu 20 Agustus 2022.

Pada kesempatan itu, Gus Yahya menekankan, di tengah keragaman perspektif melihat isu perempuan, maka NU Women sejatinya harus berangkat dari pendekatan agama Islam. Sebab, Gus Yahya mengingatkan, esensi terbentuknya jami’iyah nahdlatul ulama adalah untuk agama Islam sekaligus dalam rangka merespon realitas peradaban yang senantiasa berubah. Termasuk keragaman konstruksi sosial terhadap peran laki-laki maupun perempuan.

Gus Yahya: IPNU dan IPPNU Jangan Ikut-ikutan Terlambat Tua

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menghadiri Kongres IPNU dan IPPNU di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Dalam mauidah hasanahnya, beliau berpesan kepada pelajar NU agar tidak terlambat tua.

96,385FansLike
90,014FollowersFollow
41,900FollowersFollow
602,000SubscribersSubscribe